Bagi seorang tukang kebun, membangun kebun yang berhasil tidak hanya berhenti pada tahap membuatnya saja, tetapi juga mencakup perawatan agar kebun tetap hijau dan subur. Proses ini membutuhkan komitmen dan usaha yang besar dari pemilik kebun. Terutama bagi pemula, merawat kebun bisa menjadi tantangan. Dalam perjalanannya, ada lima kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula saat merawat kebun mereka:
1. Tidak Memeriksa Kandungan Nutrisi dan Kelembapan Tanah Secara Rutin
Banyak orang mengira bahwa cukup menyediakan tanah yang baik saat awal menanam, padahal setelah beberapa waktu, kandungan nutrisi di tanah bisa berkurang drastis. Akibatnya, tanaman bisa tumbuh kerdil dan tidak sehat. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya lakukan pengecekan dan penambahan nutrisi ke dalam tanah setiap 3 hingga 6 bulan. Gunakan pupuk, sekam padi, serbuk kelapa, atau bahan organik lainnya sebagai penambah nutrisi.
Selain itu, kelembapan tanah juga perlu diperhatikan. Tanda-tanda kekurangan air biasanya terlihat dari perubahan warna daun menjadi cokelat kekuningan. Karena tingkat kelembapan berubah tergantung musim, penting untuk lebih waspada saat musim kemarau tiba.
2. Menanam Terlalu Padat
Kesalahan umum berikutnya adalah menanam tanaman terlalu rapat. Setiap tanaman membutuhkan ruang yang cukup untuk tumbuh dengan optimal. Penanaman yang terlalu padat justru meningkatkan risiko serangan hama karena sirkulasi udara dan pencahayaan terganggu.
Ciri khas kebun yang terlalu padat bisa dilihat dari daun yang tampak pucat dan batang yang cenderung kurus. Agar tanaman tumbuh dengan baik, beri jarak yang cukup di antara masing-masing tanaman.
3. Menggunakan Peralatan Kebun Berkualitas Rendah
Pemilihan perlengkapan berkebun juga sangat menentukan keberhasilan perawatan tanaman. Alat-alat seperti tali, jaring, dan penyangga tanaman harus cukup kuat dan tahan lama. Bila menggunakan bahan berkualitas rendah, alat tersebut mudah rusak dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Misalnya, tali atau penyangga yang patah bisa membuat tanaman roboh dan rusak.

4. Teknik Penyiraman yang Salah
Menyiram tanaman adalah kegiatan penting dalam berkebun. Terlalu banyak air bisa menyebabkan akar membusuk dan memicu pertumbuhan jamur, sedangkan terlalu sedikit air bisa membuat tanaman kering, layu, dan akhirnya mati. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan volume air dengan kebutuhan masing-masing tanaman.
Kalau memungkinkan, gunakan sistem penyiraman otomatis yang dilengkapi pengatur waktu dan volume air. Waktu penyiraman terbaik adalah pagi hari atau sore hari. Pastikan sistem drainase bekerja dengan baik, karena genangan air bisa menyebabkan penumpukan garam yang terlihat sebagai kerak putih di pinggiran pot dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Posisi kebun juga memengaruhi kesehatan tanaman. Misalnya, kebun yang terlalu dekat dengan daerah panas bisa membuat tanaman cepat kering. Ini perlu diperhatikan terutama jika tinggal di apartemen dengan ruang terbatas.
5. Mengabaikan Serangan Hama
Selain pemberian nutrisi, menjaga kebun dari serangan hama juga sangat penting. Pemeriksaan rutin pada daun dan batang untuk mendeteksi adanya hama, jamur, atau gejala penyakit sangat dianjurkan. Berdasarkan pengalaman para tukang kebun senior, menanam tanaman herbal seperti kemangi bisa menjadi cara alami untuk mengusir hama dari kebun.
Tips Tambahan
Jika Anda membutuhkan bantuan atau informasi lebih lanjut mengenai perawatan kebun dan pemilihan perlengkapan yang tepat, Anda bisa menghubungi GFARM, penyedia perlengkapan kebun terkemuka asli Indonesia.